Jumat, 10 Februari 2012

Renungan Diri


Bicara mengenai kesuksesan. Kesuksesan pasti datang di setiap manusia di Bumi ini. Dan kesuksesan itu datang dalam hal yang bervariasi dan kadang kala tidak disadari oleh manusia bahwa itu merupakan salah satu bentuk kesuksesan dari mereka.
Perlu kita ketahui bahwa kesuksesan yang telah kita peroleh maupun yang akan kita peroleh itu tidak sepenuhnya dari hasil jerih payah kita. Kita tidak boleh merasa bahwa kita berkuasa penuh atas apa yang telah kita peroleh. Jerih payah yang sudah kita keluarkan untuk meraih kesuksesan itu memang menjadi bagian penting dari apa yang harus kita lakukan agar kesuksesan itu bisa tercapai. Akan tetapi harus kita ketahui bahwa ada pihak lain yang sangat berpengaruh, yang dapat memutuskan sukses atau tidaknya usaha kita. Allah SWT.
Iya, Allah lah yang menentukan kesuksesan kita. Bukan berarti kita hanya bertopang dagu dan mengandalkan takdir yang bakal Allah berikan kepada kita, akan tetapi kita juga harus berusaha untuk meraih kesuksesan itu. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha untuk merubahnya. Maka dari itu, kita harus selalu berikhtiar dan terus berdo’a supaya apa yang telah kita usahakan itu menuai keberhasilan.

Sebenarnya jalan kesuksesan itu datang dari dua sisi. Sisi yang pertama adalah Habluminallah. Pada sisi ini, jalan kesuksesan akan diberikan oleh Allah SWT melalui perantara, misalnya saat kita kuliah, kita menuntut ilmu agar kita menjadi lebih tahu tentang ilmu itu. Maka dari itu, jalan untuk meraih kesuksesan akademik tersebut diberikan melalui dosen, pembimbing, lembaga, dll. Sedangkan sisi yang kedua adalah Hablunallah. Pada sisi ini, Allah SWT langsung berperan dalam memberi kesuksesan kepada setiap umat manusia. Jadi, kita sebagai manusia tidak boleh takabur terhadap kesuksesan yang telah diraih, tapi harus bersyukur sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT yang memberikan kesuksesan kepada kita, insyaAllah akan ditambahkan lagi kesuksesan-kesuksesan yang lain. 

seseorang yang dalam pemikirannya penuh dengan keputusasaan ini menyebabkan dia memiliki pola pemikiran pesimistis dan akhirnya cenderung menyerah dengan keadaan. Dan sebaliknya, menjadi pribadi yang optimistis dan futuristik merupakan karakteristik yang menunjang pemikiran yang positif dan penuh dengan probabilitas yang mendekati kesuksesan. Dengan pemikiran yang seperti itu, kita selalu mempunyai semangat untuk terus berusaha dan tidak melupakan Allah SWT yang merupakan pemberi mutlak suatu kesuksesan.

Do’a juga merupakan kunci meraih kesuksesan. Dengan berdo’a secara implisit kita telah bertindak positif terhadap Allah SWT. Secara tidak langsung, berdo’a itu sendiri memberi makna bahwa kita itu selalu membutuhkan Allah SWT. Kita itu tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuasaan Allah SWT. Selain itu, secara tidak langsung telah bersikap rendah hati dengan tidak takabur terhadap kemampuan, kekuatan kita. Dengan begitu kita masih bisa mengontrol naluri kesombongan kita dengan memperbanyak berdo’a dan mengingat Allah SWT.

Jadi, kesuksesan itu bisa kita raih dengan berusaha semaksimal mungkin tanpa memikirkan akhir dari usaha kita menuai sukses atau tidak, yang penting kita ikhlas dan serius serta berkomitmen dengan usaha yang kita lakukan. Biarkan Allah SWT yang akan menentukan berhak atau tidaknya usaha yang kita lakukan itu menuai sukses atau tidak. Dengan ikhtiar maksimal, dengan bingkai do’a dari dalam hati serta sikap optimistis, insyaAllah akan terbuka dengan apa yang disebut Jalan Kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar