Sabtu, 28 April 2012

Puisi : Bersamamu

Mengutip dari cerpen nya Dia, yang punya blog ini, dia ingin me-retweet tentang salah satu isi dari cerpen tersebut. seperti Dia, yang punya blog ini katakan kepadaku, dia teramat sangat menyukai ini.

Bersamamu

“ Langitnya indah ya, “

“ Iya, banyak bintang yang terang, bulannya juga pas purnama “

Malam ini perasaanku bercampur aduk. Entah bagaimana aku mendeskripsikannya. Bingung. Bersama gelisah yang tak lupa menyelimuti aku sekarang. Bersama dingin yang setia menemani angin malam. Bersama aku dan dia.

Quote 2

  • “Ucapkanlah kata-kata yang baik dan tampilkanlah wajah yang cerah. Niscaya anda lebih dicintai daripada mereka yang memberikan banyak hadiah.” (Urwah bin Zubair)
  • “Don’t ever think about what i did for everyone, but about what i will do next...”
  •  “Your ability, just the way you are... That makes you special ” (Heroes)
  •  “ Jangan sedih ketika kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi apa yang kamu dapat lakukan, kerjakan itu dengan sebaik-baiknya.

My Mum Is Amazing


She wakes early in the morning with a smile
And she holds my head up high
“Don’t you ever let anybody put you down,
Cause you are my little angel”.

Don't Cry My Friend


Don’t cry my friend, the rain will go
To clean the sky and make it blue
Just forget your problems, and listen then
You know, everything will be fine

Batu Kecil


Seorang pekerja proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Suatu ketika, ia harus menyampaikan pesan penting kepada rekan kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi karena suara bising dari mesin bangunan dan hiruk pikuk orang-oran yang bekerja, usahanya sia-sia saja.

Oleh karena itu, untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu, lalu bekerja kembali.

Belajar pada beruang


Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras. Waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri disana mencoba meraih ikan yang meloncat ke luar air. Namun, tak satu juga ikan yang berhasil ia tangkap.

Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya...hup...ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan. Si ikan kecil itu meratap pada sang beruang, 

Raja dan Abu Nawas


Suatu hari, sang raja berpapasan dengan Abu Nawas yang saat itu menjadi seorang penggembala kambing.
Sang raja yang mengetahui nama Abu Nawas bertanya, 

R             : “ Hei Abu Nawas ! Apa aku boleh bertanya? “
AN          : “ Boleh” (dengan jawaban simpel)
R             : “ Kambing-kambingmu terlihat sehat sekali, dikasih makan apa? “
AN          : “ Yang mana dulu nih? Yang hitam atau yang putih?”
R             : “ Mmmm...Yang hitam dulu deh...”