Jumat, 24 Februari 2012

Seperti Langit yang Tidak Tahu Dimana Batasnya

Seperti langit yang tidak tahu dimana batasnya
Seperti angin yang tidak tahu bagaimana wujudnya
Seperti itulah Cinta,
Tidak tahu bagaimana wujudnya tapi kekuatannya begitu tampak
Tidak tahu sampai mana batasnya, sampai tak cukup kata untuk mendefinisikannya
Seperti Gravitasi, ia adalah kekuatan besar yang menopang alam semesta, tapi tidak ada satu pun ilmuan yang mampu menemukan wujudnya.

Tidak heran,
kalau ada calon raja yang meninggalkan tahtanya, karena mencintai seorang gadis yang dilarang kerajaan.
Tidak heran juga,
Kalau ada seorang anak muda yang rela menahan ingin jajan berhari-hari, karena ingin menjajani gadis pujaan hatinya yang uangnya akan dihabiskan dalam hitungan menit.


Cinta itu tidak logis,
Karena mana mungkin orang baru berpisah 1 jam merasa sudah sangat tersiksa seperti 1 bulan tak bertemu. Ingiiiiiin saja bertemu, padahal tidak ada keperluan, hanya sekedar ingin “say hallo” dan melihat wajahnya.

Jika ada yang bertanya, bagaimana menjaga seorang anak remaja agar tidak terganggu “cinta monyet” dan “kasmaran”?
jawabannya adalah tidak ada cara untuk menjaga remaja terhadap cinta, karena itu adalah fitrah, itu alami dan penting untuk yang MUDA. Tidak harus melarangnya untuk tidak jatuh cinta demi menjaga masa depannya. Yang bisa dilakukan orang-orang dewasa adalah memberikan  logika yang utuh terhadap yang muda, agar ketika ia jatuh cinta, ia jatuh cinta dengan logika yang sudah terbangun dan utuh, serta tidak emosional. Ijinkan kakakmu ini berbagi sudut pandangnya mengenai CINTA.
1.     Orang-orang dewasa menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi pada yang muda. Anak laki-laki yang dibesarkan oleh Ibu yang ketika di rumah memperlakukan ayah mereka dengan sangat santun dan anggun, maka mereka tidak akan jatuh cinta pada sembarang wanita, ia akan menggunakan standar ibunya ketika harus jatuh cinta pada seorang gadis. Ia tidak akan jatuh cinta pada wanita yang di bawah standar kualitas ibunya. Begitupun anak gadis yang melihat bahwa ayahnya menggunakan bahasa yang baik dan penuh kasih sayang pada ibunya, dia tidak akan jatuh cinta pada laki-laki yang kualitasnya di bawah kualitas ayahnya, karena standar yang ia gunakan adalah ayahnya. Semua anak akan tumbuh membawa nilai-nilai yang sering ia lihat dari ayah dan ibunya atau kakak-kakaknya. Percayalah.

2.  “Orang yang jatuh cinta sebenarnya dia tidak jatuh cinta pada orangnya. Tapi Dia jatuh cinta pada khayalannya tentang orang itu.”  
Pernahkah Anda melihat teman yang jatuh cinta pada orang yang tampil dengan begitu mengagumkan, kemudian ia jatuh cinta padanya? KETAHUILAH, ia tidak sedang jatuh cinta pada orang yg ia kagumi. Ia jatuh cinta pada khayalan yang ia buat tentang orang itu, “oh... alangkah senangnya kalau nanti_____ pasti dia____pasti dia _____”, benar?
Makanya ketika setelah menikah banyak yang kecewa, karena ternyata kenyataannya berbeda dengan khayalannya.  Berarti ada yang harus ada 2 hal yang perlu kita perbaiki atau diganti : 1.Khayalannya atau 2. Orang yang ia sukai. Oleh karena itu, anak yang sedang kasmaran, sulit sekali dinasehati oleh orang lain termasuk ayah dan ibunya, karena bagi dia orang yang sedang membuatnya jatuh cinta itu sempurna dalam khayalannya.

3. Tahukah kenapa anak muda yang masih sangat muda sangat senang, memerah wajahnya, dan girang kalau bertemu dan berhubungan dengan lawan jenis yang ia sukai?
Anak muda itu senang membina hubungan lawan jenis sebelum menikah, adalah karena “Belum memikirkan rekening listrik, biaya pendidikan, pajak rumah, dapur, rekening air, dll”
Cinta tidak pernah menyakiti, tapi kita yang sering salah dalam menggunakannya,

Contoh :
“Anda berikan anak ayam yang masih kecil dan berikan pada anak usia 2- 3 tahun. Anda akan melihat perhatiaan dan rasa sukanya pada ayam itu akan dilakukannya dengan memegang ayam dengan kedua tangannya sangat kencang bahkan bisa sampai anak ayam itu mati, kemudian ketika anak ayam mati anak itu menangis karena kehilangannya, tapi ia tidak mengerti mengapa anak ayam itu mati, yang ia tahu adalah “aku suka anak ayam ini”.

Jadi, tidak harus kita menyalahkan adik-adik kita, yang perlu kita lakukan adalah memberikan logika yang utuh. Mungkin ini juga tidak hanya mengganggu adik-adik kita, ini sering terjadi pada kita. Bahkan sampai pada tingkatan para eksekutif muda dan dewasa banyak yang kita lihat di TV berjatuhan karena hal ini, padahal mereka sudah memiliki nama yang besar.

Adikku, mohon jangan terisnggung jika kakakmu memintamu untuk menghentikan hubungan yang tidak menjadikanmu pribadi yang besar. Aku ingin engkau tumbuh menjadi anak muda yang lebih hebat dalam kebaikan di segala bidang dari kakakmu ini. Percayalah, jangan ijinkan orang yang bukan haknya mengambil sesuatu yang seharusnya untuk orang yang tepat kelak. Dirimu berharga, jangan biarkan dengan mudah mereka mengajakmu ke tempat yang tidak seharusnya anak muda semulia dirimu mendatanginya, engkau terlalu berharga untuk melakukan hal-hal itu. Masih banyak yang bisa kau lakukan... “maafkan kakak-kakakmu yang telah menunjukan hal yang tidak seharusnya dicontoh” percayalah, aku sangat berharap engkau tumbuh lebih baik dari aku....

“orang yang menyibukan dirinya dengan cinta yang palsu, tidak akan pernah diberi cinta yang asli”

(Q.S. An-Nazi’at [79] : 40)
Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar